TRIBUNNEWS.COM – Aberdeen Restaurant Enterprises mengumumkan bahwa restoran terapung Jumbo Hong Kong tenggelam di Laut China Selatan, Senin (20/6/2022).
Sebelumnya, restoran tersebut telah ditarik keluar dari Hong Kong karena pandemi Covid-19.
Dulu, restoran terapung itu merupakan objek wisata Hong Kong terkenal tetapi mengalami kesulitan keuangan.
Restoran Jumbo dilaporkan terbalik pada hari Minggu (19/6/2022) di dekat Kepulauan Paracel setelah mengalami kondisi buruk dan air masuk ke dalam.
“Kedalaman air di tempat kejadian lebih dari 1.000 meter, sehingga sangat sulit untuk melakukan pekerjaan penyelamatan,” jelas Aberdeen Restaurant Enterprises, seperti dilansir The Straits Times.
Perusahaan menyatakan kesedihan atas insiden itu, tetapi tidak ada anggota awak yang terluka.
Baca juga: Hibur Masyarakat Hong Kong, Yahoo Berencana Gelar Konser dan Pameran Virtual di Decentraland
Baca juga: Gantikan Lam, John Lee Terpilih Jadi Kepala Eksekutif Hong Kong
Dikatakan insinyur kelautan telah disewa untuk memeriksa restoran terapung dan memasang penimbunan di kapal sebelum perjalanan, dan bahwa semua persetujuan yang relevan telah diperoleh.
Restoran itu ditutup pada Maret 2020, dengan alasan pandemi Covid-19 sebagai pukulan terakhir setelah hampir satu dekade kesulitan keuangan.
Operator Melco International Development mengatakan bulan lalu bahwa bisnisnya tidak menguntungkan sejak 2013 dan kerugian kumulatif telah melebihi HK$100 juta.
Itu masih menghabiskan jutaan biaya pemeliharaan setiap tahun dan sekitar selusin bisnis dan organisasi telah menolak undangan untuk mengambil alih tanpa biaya, tambah Melco.