Praktik Sirkular Ekonomi Mampu Ciptakan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Praktik Sirkular Ekonomi Mampu Ciptakan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berbagai upaya dilakukan pabrik atau perusahaan untuk mencapai zero waste sebagai upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol.

Berbagai upaya pengembangan ekonomi sirkular juga dilakukan seperti meliputi pengurangan emisi karbon, pengurangan konsumsi air dan penerapan bio-cycle.

Yudho Koesbandryo, selaku Direktur PT Ajinomoto Indonesia mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam mencapai zero waste ini di pabriknya di Mojokerto Jawa Timur yakni setelah proses tersebut mencapai hilir, pihaknya menghasilkan co-product atau produk samping yang memiliki nilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian.

“Salah satunya melalui eco activity yang menghasilkan co product seperti pupuk Ajifol, Amina dan bahan baku pakan ternak FML,” kata Yudho dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Polda Metro Perluas Ganjil Genap Jadi 26 Ruas, Tilang Berlaku Mulai 13 Juni

Selain mengolah produk samping cair dari hasil produksi MSG, di Agriculture Development Department mengolah produk samping dalam bentuk padat menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak TRITAN, dan beberapa co-product lainnya yang juga mempunyai nilai jual.

Selain itu, kata dia ada juga peningkatan pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas kualitas airnya menjadi lebih baik dan bersih.

“Pengembangan ekonomi sirkular membawa peluang bagi sejumlah sektor industri di Indonesia dan menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas,” kata Yudho Koesbandryo ketika menghadiri acara diskusi: Mendorong Industri Hijau Melalui Circular Economy.

Selain proses pembuatan co-product yang menerapkan Bio-Cycle & Eco-Activity, Ajinomoto juga banyak menerapkan aktivitas produksi yang ramah lingkungan seperti pengurangan 34.900 ton emisi karbon (CO2) dengan berbagai cara seperti mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja.

Juga memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.

Share This Article