TRIBUNNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Kasyanov, mengatakan kepercayaan diri Vladimir Putin mulai hilang terkait perang di Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan DW pada Jumat (14/5/2022), dari lokasi yang dirahasiakan di Eropa, Kasyanov mengatakan Presiden Rusia mungkin telah disesatkan oleh para jenderalnya tentang keadaan perang.
Kasyanov menjabat sebagai perdana menteri pertama Putin, sejak 2000 hingga 2004, sebelum akhirnya dipecat.
Ia kemudian membentuk partai oposisi dan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008.
Kasyanov menjadi lawan yang vokal, dan sekarang tinggal di pengasingan.

Baca juga: Vadim Shishimarin, Tentara Pertama Rusia yang Diadili di Ukraina atas Kejahatan Perang
Baca juga: Swedia-Finlandia Masuk NATO, Rusia Akan Pertimbangkan Nuklir di Baltik
Kepada DW, ia mengatakan bahwa Putin tidak berbicara dari posisi yang kuat, bahkan tampak “sedikit gugup” selama pidato parade milier yang ia berikan untuk memperingati Hari Kemenangan pada 9 Mei lalu.
Dalam pidatonya, Putin menuding Ukraina memiliki senjata nuklir dan bahwa negara itu dipimpin neo-Nazi.
Putin mengatakan invasi adalah “satu-satunya langkah yang tepat”, di mana ia juga menyebut Barat berencana untuk menyerang Rusia.
“Reaksi Putin dan pidatonya benar-benar lemah,” ujar Kasyanov, seraya menambahkan Putin “sudah mulai menyadari ia kalah dalam perang ini.”
Putin Disesatkan oleh Orang Dalam